Pelukan penurun panas (Tantangan menulis hari ke 115)
Semalaman Sinta tak bisa tidur .Gadis kecilnya dan suami tercinta di kanan kirinya. Mata mereka terpejam namun namun mulut mereka bersuara, berbicara segala macam di bawah kesadarannya .Sinta memegang kening dan badan keduanya. YA allah Panas sekali bathin Sinta.
Bergegas ia pergi ke ruang keluarga mencari kotak obat.Kemudian memilah obat penurun panas sambil membawa segelas air putih.Sambil berbisik ditelinga putrinya lalu ke telinga suaminya “ bangun sayang badanmu panas ,ayoo minum obat dulu” .
Dengan mata yang masih terpejam keduanya bangun.Tangan kanannya memegang obat untuk diminumnya.Akhirnya mereka melanjutkan lagi tidurnya yang tidak lelap. Sinta berbaring di tengah keduanya. Karena gadis dan suaminya ingin tidur dalam pelukannya. Pelukan penurun panas dan penenang hati yang tersayang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen bun
Mks bun pernah lakukan juga kan
Mantap Bun.. sukses selalu..slm literasi
Mks bunsalam.literasi juga